私はイエス·キリストと私の家族を愛して.

Foto saya
DKI JAKARTA, Jawa Barat, Indonesia
" love someone who is worthy and deserve to be loved ".

Minggu, 16 Maret 2014

PARADIGMA CARA BERFIKIR CALEG PADA PEMILU LEGISLATIF 2014



PARADIGMA CARA BERFIKIR CALEG PADA PEMILU LEGISLATIF 2014





OLEH :



NAMA           : SUGIANTO

NPM               : 19111161

KELAS          : 3 KA 42






FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA


2014


Pemilihan Umum Legislatif 2014 yang menjadi ritual lima tahunan segera bergulir nih, dengan ditandainya penjaringan atau seleksi calon anggota legislatif atau DPR.Bukan pekerjaan yang mudah buat partai politik dalam menyusun calonnya yang akan maju bertarung di pemilu legislatif 2014, karna pemilu legislatif kali ini lebih ketat dibanding sebelumnya. Calon-calon ini nantinya akan menjadi ujung tombak utama dalam ajang kompetisi pemilu legislatif guna meraup suara sebanyak mungkin dan juga calon-calonnyapun harus bekerja ekstra keras guna meraup kursi bagi partainya dan tentunya bagi dirinya sendiri. Nah dari hal inilah yang dapat menjadi indikasi buat kita dalam melihat bagaimana paradigma cara berfikir atau pandangan dari partai yang mengusungnya dan juga calon anggota legislatif yang di usung ,dan dari sini pula dapat dilihat awal mula dari banyaknya indikasi kecurangan dan manipulasi calon yang dapat dilakukan oleh parpol dalam proses rekruitmen calon anggota legislatif ini. Jadi tidak aneh bila ada strategi atau akal-akalan partai politik guna mendapatkan caleg yang mampu berjaya atau bersaing di ajang liga demokrasi pada bulan april nanti.

Sebenarnya faktor penentu pemilihan caleg oleh parpol umumnya bersifat pragmatis faktor-faktor tersebut antara lain popularitas atau seberapa terkenal seseorang, loyalitas si calon anggota legislatif tersebut lalu kemampuan finansialnya dan modal sosial yang dimilikinya.Jadi sebenarnya kita jangan merasa heran jika banyak pilihan berpihak pada artis, pengusaha, dan pejabat publik atau mantan pejabat yang memiliki dana yang besar. Sehubungan dengan hal-hal tersebut jikalau saya di tanyakan tentang pemilu legislatif 2014 di daerah saya, yang terjadi di daerah saya ialah bahwa saya melihat di daerah tempat tinggal saya banyak sekali calon anggota legislatif yang menggunakan segala macam cara agar mereka dapat menjadi anggota legislatif di DPR antara lain dengan menyebarkan  pampflet-pamflet dengan gambar dirinya  dan ada pula baliho-baliho besar yang ukuranya bisa sampai dengan 3 x 3 m bahkan lebih besar lagi yang tersebar luas di sepanjang jalan raya dan belum lagi baliho-baliho kecil yang menggantung di sepanjang jalan-jalan kecil ataupun gang-gang jadi ini sudah hampir seperti saat kita mau merayakan hari kemerdekaan indonesia bahkan dirasa-rasa lebih heboh dari hari kemerdekaan indonesia, lalu selain itu ada juga yang menempelkan berupa stiker-stiker yang umunya banyak di templekan di gang-gang yang mau masuk kedalam perumahan warga bahkan jangan heran jika tembok rumah kita penuh dengan striker-stiker mereka dan itu membuat saya jengkel dengan tindakan mereka itu rumah yang biasanya harusnya bersih menjadi penuh dengan gambar-gambar mereka yang mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif yang sebenarnya notabene saya sendiri tidak mengenal mereka semua bahkan melihatnya pun baru pertama kali dan sudah barang tentu semua stiker-stiker itu yang kesemuanya itu berisi gambar atau wajah si calon anggota legislatif beserta nama partai dan nomor urutnya masing-masing sesuai dengan partai yang mengusung mereka tanpa ada tertulis visi dan misi yang dibawanya.Ada berbagai macam cara yang dilakukan oleh para calon anggota legislatif di daerah tempat tinggal saya dalam menjaring suara masyarakat sekitar ,bagi yang memiliki dana yang besar pada umumnya mereka  melakukan pemberian sembako secara gratis yang di dalamnya juga terdapat sejumlah uang dan tidak lupa ajakan untuk memilih si bakal calon tersebut sedangkan yang memiliki dana yang minim maka mereka hanya mengandalkan stiker-stiker dan mengucapkan janji-janji manis jika dia terpilih nanti dan itu merupakan satu dari beberapa cara untuk memancing pemilih untuk memilih mereka sebagai calon anggota legislatif dan semuanya itu dilakukan hampir oleh semua calon anggota legislatif demi satu jabatan politik yang mungkin didapat oleh mereka nantinya dan yang juga belum tentu pada saat mereka terpilih nanti mereka masih ingat dengan semua janji-janji kepada orang-orang atau masyarakat yang memilih mereka karna pada umunya setelah terpilih mereka cenderung akan lupa dengan semua yang telah dikatakan atau di janjikan kepada masyarakat,mereka telah nyaman duduk di kursi DPR dengan gaji dan tunjangan-tunjangan yang melimpah belum lagi dengan acara jalan-jalannya yang membawa serta keluarga mereka dengan menggunakan uang rakyat dan itu sangat menyakitkan hati semua rakyat indonesia pada umunya dan saya sendiri pada khususnya.

Memang tidak bisa disalahkan juga masyarakatnya karena pada umumnya masyarakat yang sebagian besar masih  penghasilan rendah masih banyak terdapat di indonesia  bahkan kita jangan heran jika kita masih banyak menjumpai orang-orang miskin di negara yang kaya akan sumber daya alamnya ini dimana sebenarnya kesemua sumberdaya alam tersebut dimanfaatkan dan diolah oleh negara untuk kesejahteraan rakyatnya akan tetapi semua itu berbanding terbalik dengan kondisi real atau kondisi nyata yang ada di negara yang kita cintai ini jika kita melihatnya secara umum atau secara cangkupan yang lebih luas,memang sungguh miris mendengar dan melihatnya, jadi kalau saya termasuk kedalam orang sudah tidak percaya kepada yang namanya anggota DPR baik yang sudah duduk di gedung rakyat saat ini dan bahkan yang sedang akan mencalonkan diri mereka karna paradigm cara berfikir mereka masih seperti pendahulunya yaitu bagaimana caranya mendapatkan uang sebanyak-banyaknya sebelum masa jabatan mereka habis nantinya atau dengan kata lain bagaimana caranya memperkaya diri mereka masing-masing dan dari tahun ke tahun semuanya sama saja tidak ada perubahan bahkan semakin lama tidak benar saja tingkah laku dan semakin sulit untuk hidup di negara ini sebab orang yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin semakin miskin dan itu potret nyata di negara ini .Sebenarnya masih banyak yang dapat dikupas atau dikuliti dari pembahasan ini tetapi saya rasa ini cukup mewakili sedikit dari pendapat ataupun uneg-uneg saya mengenai pemilu legislatif di daerah saya pada khusunya dan di seluruh indonesia pada umumnya,saya harap akan ada perbaikan kedepannya agar negara ini tidak semakin jatuh kedalam kehancuran secara ekonomi dan politik karna ulah orang-orang yang memegang kekuasaan di negara ini. Sekian itu sedikit dari pendapat saya jikalau ditanyakan bagaimana pendapat saya dengan paradigma cara berfikir caleg-caleg di tahun 2014 ini, terima kasih sebelumnya dan apabila ada kata-kata yang kurang berkenan saya mohon dimaafkan .