Kelenjar gondok/thyroid gland terletak di
tengah bawah leher. Ukurannya memang kecil, namun perannya sangat
penting yakni menghasilkan hormon yang mempengaruhi setiap sel, jaringan
dan organ di seluruh tubuh. Hormon tiroid yang diproduksi kelenjar
mengatur denyut metabolisme tubuh yang akan menghasilkan energi bagi
tubuh yang berasal dari nutrisi dan oksigen dan mempengaruhi fungsi
kritis kerja tubuh seperti tingkat energi dan detak jantung.
Pembesaran kelenjar gondok atau yang
lebih dikenal dengan istilah Gondok atau Struma adalah suatu
pembengkakan atau pembesaran pada kelenjar tiroid ini. Penyebabnya
bermacam-macam, namun kebanyakan disebabkan oleh kekurangan yodium dari
makanan yang dikonsumsi selama bertahun-tahun. Golongan masyarakat
paling berpotensi untuk terkena penyakit gondok adalah mereka yang
tinggal di daerah dataran tinggi dan pegunungan dan daerah dengan
tingkat ekonomi yang buruk.
Penyakit Gondok sendiri cenderung
menyerang para wanita, khususnya wanita dewasa. Penderita kelainan
kelenjar gondok biasanya 80%-90% adalah kaum hawa. Gondok juga bisa
diderita oleh ibu hamil dan balita. Diperkirakan tidak kurang dari 2,2
milyar penduduk dunia mengalami kekurangan yodium. Kekurangan yodium
dapat menyebabkan penurunan/retardasi mental seseorang.
Eutiroid, Hipotiroid, Hipertiroid
Eutiroid adalah keadaan dimana
besar dan fungsi kelenjar gondok dalam keadaan normal. Hipertiroid,
berarti kelenjar gondok bekerja meleb ihi kerja normal sehingga
biasanya kelenjar gondok membesar dan juga akan didapatkan hasil
laboratorium untuk hormon TSH, T3 dan T4 yang berada di atas ambang
normal.
Sedangkan Hipotiroid
kebalikan dari Hipertiroid, di sini kelenjar gondok bekerja di bawah
normal, sehingga ketiga hormon-TSH, T3 dan T4 tadi kadarnya di dalam
serum di bawah angka normal. Penderita Hipotiroid umumnya mengalami
keluhan berupa: badan merasa dingin (suhu tubuh turun), lembab,
cenderung kegemukan, merasa malas bergerak dan malas bicara. Biasanya
diikuti dengan lidah yang nampak lebih besar dan tebal, nafsu makan
menurun, namun tubuhnya tambun. Semuanya kebalikan dari gejala
hipertiroid.
Gejala Hipertiroid biasanya:
Penderita hiperaktif, tidak bisa diam. Badan berkeringat berlebihan,
suhu tubuh cenderung hangat, jantung terasa berdebar-debar, tangan
sering gemetar, dan bola mata terlihat agak menonjol. Penderita juga
cenderung banyak bicara dan susah diam, nafsu makannya meningkat (makan
banyak) tetapi badan tetap kurus. Jika Anda atau kerabat mengalaminya,
segeralah mengecek kadar ketiga hormon di atas untuk memastikan kondisi
kesehatan anda.
Pada Hipertiroid, terjadinya peradangan
kelenjar tiroid maupun adanya neoplasma atau tumor kelenjar gondok,
menyebabkan kelenjar membesar, terlihat dari munculnya benjolan atau
massa yang bisa diraba pada leher tengah bagian depan. Ciri khasnya:
benjolan itu akan turut bergerak saat penderita melakukan gerakan
menelan. Artinya bila penderita disuruh melakukan gerakan menelan, maka
si benjolan tadi bergerak ke atas dan ke bawah, mengikuti irama gerakan
menelan si penderita.
Benjolan tersebut bisa terasa sakit namun
juga ada yang tidak terasa sama sekali, tergantung jenis kelainan yang
ditemukan. Terasa nyeri jika pembesaran tersebut akibat peradangan.
Nyeri di sini bisa nyeri spontan, artinya nyeri tanpa dilakukan
penekanan terhadap benjolan. Dan atau nyeri tekan, yaitu nyeri bila
benjolan ditekan pada saat dilakukan pemeriksaan.
Apakah penderita merasakan demam?
Jawabnya bisa ya dan bisa tidak.
Biasanya demam dirasakan pada awal kemunculan massa di kelenjar gondok
itu dan demam biasa dijumpai pada kasus peradangan. Sedangkan pada
neoplasma atau tumor kelenjar tiroid, biasanya penderita tidak akan
merasakan nyeri maupun demam.
Tumor Tiroid Ganas dan Jinak?
Mengenai tumor tiroid, kita mengenal ada
yang jinak dan ada yang ganas. Neoplasma jinak biasanya jenis struma
adenomatosa dan adenoma folikuler tiroid. Sedangkan neoplasma ganas
umumnya yang tersering adalah karsinoma tiroid papilliferum. Prosentase
keganasan pada penderita Hiper dan Hipo tiroid ada pada kaum pria lebih
tinggi meskipun kebanyakan penyakit ini diderita wanita.
Bagaimana
pengobatannya untuk menangkal atau mengobati penyakit ini, perlu
dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, terutama pengecekan kadar hormon
TSH, T3 dan T4. Jika dinyatakan sebagai penyakit Hipotiroid atau
kekurangan hormon, maka ada baiknya pasien mengkonsumsi obat hormon
gondok seperti tablet thyrax atau euthyrox yang dosisnya dinaikkan
secara perlahan-lahan. Umumnya penyakit Hipotiroid harus menelan obat
sampai waktu yang cukup lama.
Sedangkan untuk Hipertiroid dianjurkan
untuk mengkonsumsi obat untuk menghalangi pembentukan hormon tiroksin,
sehingga jumlah kadar hormon normal bisa diperoleh dan kemudian
mempertahankannya selama beberapa bulan. Obat itu adalah
propilthiouracyl.
Terakhir, untuk pencegahan terhadap
penyakit Gondok dianjurkan untuk melakukan kebiasaan sehat berikut ini:
Pakailah garam beryodium; Makan makanan hasil laut seperti ikan, kerang
dan rumput laut; Rajin mengkonsumsi susu, daging, telur dan air minum;
Hindari jenis makan yang diperkirakan mempunyai sifat goitrogenik
seperti kol, kedelai merah, dan singkong yang belum dimasak. Zat
nitrogen menghambat penyerapan yodium oleh sel kelenjar gondok.
Nah itu dia tips dan info dari saya semoga bermanfaat dan kepada
semua nara sumber saya mengucapkan banyak terima kasih dan apabila ada
penulisan yang salah dan ada penambahan maupun pengurangan saya mohon
dibukakan pintu maafnya ya,,, terimakasih.
sumber:
http://www.tribunnews.com/2012/10/09/penyakit-gondok-paling-rawan-mengintai-perempuan
http://www.4life-4transferfactor.com/tranfer%20factor/kanker%20tyroid.htm
http://obatherbalgondok.com/tag/tyroid
http://medicastore.com/penyakit/130/Kanker_Tiroid.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar