NAMA : SUGIANTO.
NPM : 19111161.
KELAS : 1KA41.
TUGAS ISD BAB 3 :INDIVIDU, KELUARGA
DAN MASYARAKAT.
A.Pertumbuhan Individu.
Individu
berasal dari kata latin individuum
yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada
kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan
manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23).
Individu
bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat
dibagi,melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia
perseorangan.
Individu
adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas didalam lingkungan
sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik
dirinya.
Individu
tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yangmenjadi latar
belakang keberadaanya.Manusia sebagai individu salalu berada ditengah-tengah
kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang
prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuk pribadinya.Namun tidak
semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada
kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
v Pertumbuhan Individu.
Menurut
aliran Asosiasi Pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi dan yang
primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian ada lebih dahulu sedang keseluruhan
ada pada kemudian dimana bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi
keseluruhan oleh asosiasi. Dimana proses asosiasi itu sendiri adalah terjadinya
perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman
atau empiris luar melalui panca indera yang menimbulkan sensations maupun
pengalaman dalam m engenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflexions.
Ø Funsi Keluarga.
Keluarga berasal dari
bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok
kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah, bersatu.
Ø Menurut
DepartemenKesehatan RI (1998 )
Pengertian Keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.
Ø Menurut
Ki Hajar Dewantara
Kumpulan beberapa orang yang
karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu
gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan
itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
Ø Menurut
Salvicion dan Ara Celis
Keluarga adalah dua atau lebih
dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.
v Dari
pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
Unit terkecil dari masyarakat terdiri atas 2 orang atau lebih, adanya ikatan perkawinan
atau pertalian darah. Hidup dalam satu rumah tangga di bawah asuhan seseorang
kepala rumah tangga, Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga,
Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing diciptakan,mempertahankan
suatu kebudayaan.
v Ada
delapan fungsi keluarga yang digaris bawahi oleh ulama dan cendikia, yang
kemudian dirumuskan dalam Peraturan Pemerintah No. 21, 1994,
yaitu fungsi:
Ø Keagamaan
Tugas keluarga dalam fungsi
ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain
dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan
bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain
setelah di dunia ini.
Ø Sosial
budaya
Fungsi ini
diharapkan dapat mengantarkan seluruh keluarga untuk memelihara budaya bangsa
dan memperkayanya.Islam secara tegas mendukung setiap hal yang dinilai oleh
masyarakat sebagai sesuatu yang baik dan sejalan dengan nilai-nilai agama. Budaya
positif satu bangsa atau masyarakat, dicakup oleh apa yang diistilahkan oleh Al
Qur'an dengan kata "ma'ruf."
Ø Cinta
kasih
Fungsi ini
telah digaris bawahi secara amat jelas dan populer oleh AlQur'an, yang di istilahkannya;
bila antar pasangan dengan "mawaddatan warahmat", dan terhadap anak
dengan "qurrata a'yun" (penyejukmata).Tahukah engkau, bahwa
karya-karya besar manusia lahir oleh dorongan cinta? Salah satu keajaiban dunia
"Taj Mahal" lahir dari cinta seorang suami kepada
istrinya.Syair-syair Homerus, sastrawan Yunani kenamaan pun lahiratas dorongan
cinta.Piramid yang berdiri tegar di Mesir dan Meksiko, juga dibangun oleh
motivasi cinta.CINTA SEJATI SELALU MENCIPTA, TIDAK MERUSAK. Cintakasih,
"mawaddah" dan "rahmah" antara suami istri sudah banyak
kita bicarakan, tak usahlah kita berpanjang lebar disini.Hubungan anakdan orang
tua juga harus didasari oleh cinta kasih.
Ø Melindungi
Fungsi
keluarga sebagai pelindung menurut Al Qur'an:Mereka (istri-istri) adalah
pakaian untuk kamu (para suami), dan kamu (para suami) adalah pakaian untuk
para istri..::QS Al Baqarah 187::.Perisai yang dipakai sebagai pakaian dalam
peperangan memberi rasa aman, bukankah hidup adalah peperangan? Pakaian tebal memberi
kehangatan, sebaliknya bila gerah, dengan pakaian lembut dan halus kegerahan
dapat dikurangi.Jika demikian halnya pakaian, dan masing-masing pasangan
dinamai Al Qur'an sebagai "pakaian", maka tidak diragukan lagi bahwa
salah sutu fungsi keluarga adalah melindungi.
Ø Reproduksi
Fungsi keluarga dalam hal ini
adalah untukmeneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
Ø Sosialisasi
dan pendidikan
Fungsi keluarga dalam
menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi
anggota masyarakat yang baik.
Ø
Ekonomi
Tugas
kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam
memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari
penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan keluarga
Ø Pembinaan
lingkungan.
Manusia
adalah makhluk sosial.Ia tidak dapat hidup sendirian.Nabi SAW menggambarkan
kehidupan masyarakat sebagai sejumlah orang yang sedang menumpang perahu.Jika
yang digeladak seenaknya ingin memperoleh
air dengan membocorkan perahu, maka seluruh penumpang akan hanyut. Demikian
kehidupan kita dan keluarga dalam satu lingkungan.Lingkungan adalah satu
kekuatan yang dapat menjadi positif atau negatif yang mempengaruhi anggota
keluarga. Keluargapun dapat memberi pengaruh terhadap lingkungannya.
Ø Arti
Definisi / Pengertian Masyarakat
Berikut di bawah ini adalah
beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat
adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah
suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan
akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara
ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat
merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat
merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu
yang cukup lama,tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama
serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia
tersebut.
v
Faktor-Faktor / Unsur-Unsur Masyarakat.
Ø Menurut
Soerjono Soekanto alam masyarakat
setidaknya memuat unsur sebagaiberikut ini :
1.
Berangotakan minimal dua orang.
2.
Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan
dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yangsaling
berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem
hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain
sebagai anggota masyarakat.
v
Ciri / Kriteria Masyarakat Yang Baik:
Ø Menurut
Marion Levy diperlukan empat
kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpulan manusia bisa dikatakan / disebut
sebagai masyarakat.
1.
Ada sistem tindakan utama.
2.
Saling setia pada sistem tindakan utama.
3.
Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
4.
Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduk simanusia.
Ø
Bila dipandang cara terbentuk nya masyarakat:
1.Masyarakat
paksaan, misalnya negara, masyarakat tawanan
2.Masyarakat
mardeka
Ø
Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi
terdapat dua type masyarakat:
1) Masyarakat
kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal
tulisan, dan teknologi nya sederhana.
2).Masyarakat
sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala hal.
Ø Masyarakat
Non Industri
Kita telah tahu secara garis
besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri
dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group)
dan kelompok sekunder (secondary group).
·
Kelompok primer
Dalam
kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat,
lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog,bertatap muka,
sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.Dalam kelompok-kelompok
primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja
atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak
secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran,tanggung jawab para anggota
dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela.Contoh-contoh
kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok
agama, dan lain sebagainya.
·
Kelompok sekunder
Antara anggota
kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal,juga kurang
bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja,
pembagian kerja antara anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan
rasional, obyektif.
Para anggota
menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan;keahlian
tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk
mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalamprogram-program
yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya :
partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh,organisasi profesi dan
sebagainya.
(2) Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi
pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai
dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi lebih cenderung mempergunakan dua
taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks.
Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika
pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin
tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara
kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan.Otonomi sejenis,
juga menjadi ciri dari bagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi
sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang
dimilikiseseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.Contoh :
tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahlimesin, ahli listrik
dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya
spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk
diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian
kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat
sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya
akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
Ø Hubungan individu, keluarga, masyarakat
Sebagai bagian
yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional
dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu
menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur
masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa
dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di
dalam masyarakat yang cukup majemuk.Individu yangberada dalam masyarakat
tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap
inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah
dirumuskan gejala – gejalanya. Karena disini akan terlibat individu sebagai
perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan
anggota kelompok atau anggota masyarakat.
Ø
URBANISASI
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota
yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain
sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan
keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi
Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi.
perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni:
1.
Migrasi Penduduk dan
2.
Mobilitas Penduduk
perbedaannya
adalah Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota
yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan
penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap.
Di bawah ini dalah beberapa atau sebagian contoh yang pada
dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan
dari pedesaaan ke perkotaan.
v Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi.
a.
Kehidupan kota yang lebih modern dan
mewah.
b.
Sarana dan prasarana kota yang lebih
lengkap.
c.
Banyaklapangan pekerjaan di kota.
d.
Di kota banyak perempuan cantik dan
laki-laki tampan.
e.
Pengaruh buruk sinetron Indonesia.
f.
Pendidikan sekolah dan perguruan
tinggi jauh lebih baik dan berkualitas.
v Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
a.
Lahanpertanian yang semakin sempit.
b.
Merasa tidakcocok dengan budaya
tempat asalnya.
c.
Menganggur karena tidak banyak
lapangan pekerjaan di desa.
d.
Terbatasnya sarana dan prasarana di
desa.
e.
Diusir daridesa asal.
f.
Memiliki impian kuat menjadi orang
kaya.
Pendapat: Kita sebagai manusia yang hidup diantara
masyarakat, harus menjadi individu yang memiliki sikap sosial antar individu
tempat dimana kita tinggal.Sosialisasi harus ditanamkan dari dalam keluarga
sehingga kita dalam bermasyarakat dapat menjalin hubungan baik.Dan kita dapat
mengenal lebih baik antara anggota keluarga ataupun masyarakat sekitar kita.
Penulisan
makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangatlah
diharapkan.
Dan
dari berbagai sumber lainya.Terimakasih kepada semua pihak yamg telah membantu
dan apabila ada pengurangan dan penambahan saya mohon maaf.
http://mahardhikazifana.com/culture-literature-sastra-budaya/mengeksplorasi-ilmu-budaya-4-bentuk-unsur-kebudayaan.html
http://www.wikimu.com/News/DisplayNewsRemaja.aspx?id=5142
http://www.crayonpedia.org/mw/Norma-Norma_yang_Berlaku_dalam_kehidupan_Bermasyarakat,_Berbangsa_dan_Bernegara_7.1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar