NAMA
: SUGIANTO.
NPM : 19111161.
KELAS :1KA41.
TUGAS
ISD BAB 8 : PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT.
Hidup bermasyarakat adalah hubungan antar individu-individu
maupun antar kelompok dan golongan yang terjadi dalam proses kehidupan. Hidup bermasyarakat
juga berarti kehidupan dinamis, dimana setiap anggota masyarakat salaing
berinteraksi, member dan menerima (take and give). Hubungan antar individu ini
pun diikat oleh ikatan yang berupa norma serta nilai-nilai yang telah dibuat
bersama para anggota. Norma dan nilai-nilai inilah yang menjadi alat pengendali
agar para anggota masyarakat tidak terlepas dari rel ketentuan yang telah
disepakati itu. Solidaritas, toleransi dan tenggang rasa adalah bukti kuatnya
ikatan itu. Sakit salah satu anggota masyarakat akan dirasakan oleh anggota
masyarakat lainnya. Dari hubungan seperti itulah lahir keharmonisan dalam hidup
bermasyarakat.
Pada kenyataannya tidak semua masyarakat membentuk sebuah
harmonisasi. Pada kondisi-kondisi tertentu hubungan antara masyarakat diwarnai
berbagai persamaan. Namun sering juga didapati perbedaan-perbedaan, bahkan
pertentangan dalam masyarakat. Hal-hal seperti itulah yang menimbulkan
perpecahan dalam masyarakat.
Ø
Perbedaan
Kepentingan
Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat naluriah
disamping adanya persamaan kepentingan. Bila perbedaan kepentingan itu terjadi
pada kelompok-kelompok tertentu, misalnya pada kelompok etnis, kelompok agama,
kelompok ideologi tertentu termasuk antara mayoritas dan minoritas. Maksudnya
adalah pendapat atau kepentingan seseorang yang berbeda dengan yang lainnya.
Terkadang bisa menyebabkan perdebatan yang bisa berakhir secara damai atau
sebaliknya berakhir secara anarkis. Namun jika dicermati, perbedaan
kepentingan dapat disiasati dengan saling bertoleransi dan meningkatkan
solidaritas antar masyarakat agar bisa tetep hidup berdampingan dalam suasana
yang harmonis.
Ø
Diskriminasi
& Ethosentris
Prasangka (prejudice) diaratikan suatu anggapan terhadap sesuatu dari seseorang
bahwa sesuatu itu buruk dengan tanpa kritik terlebih dahulu. Bahasa arab
menyebutnya “sukhudzon”. Orang
secara serta merta tanpa timbabang-timbang lagi bahwa sesuatu itu buruk. Dan
disisi lain bahasa arab “khusudzon”
yaitu anggapan baik terhadap sesuatu.
Prasangka menunjukkan pada aspek sikap sedangkan
diskriminasi pada tindakan. Menurut Morgan
(1966) sikap adalah kecenderungan untuk merespon baik secara positif atau
negarif terhadap orang, obyek atau situasi. Sikap seseorang baru diketahui
setelah ia bertindak atau beringkah laku. Oleh karena itu bisa saja bahwa sikap
bertentangan dengan tingkah laku atau tindakan. Jadi prasangka merupakan
kecenderungan yang tidak nampak, dan sebagai tindak lanjutnya timbul tindakan,
aksi yang sifatnya realistis. Dengan demikian diskriminatif merupakan tindakan
yang relaistis, sedangkan prsangka tidak realistis dan hanya diketahui oleh
diri individu masing-masing.
Prasangka ini sebagian besar sifatnya apriori, mendahului
pengalaman sendiri (tidak berdasarkan pengalaman sendiri), karena merupakan hasil
peniruan atau pengoperasian langsung pola orang lain. Prasangka bisa diartikan
suatu sikap yang telampau tergesa-gesa, berdasarkan generalisasi yang terlampau
cepat, sifat berat sebelah, dan dibarengi proses simplifikasi (terlalu
menyederhanakan) terhadap sesuatu realita. Dalam kehidupan sehari-hari
prasangka ini banyak dimuati emosi-emosi atau unsur efektif yang kuat.
Tidak sedikit orang yang mudah berprasangka, namun banyak
juga orang-orang yang lebih sukar berprasangka. Mengapa terjadi perbedaan cukup
menyolok ? tampaknya kepribadian dan inteligensi, juga faktor lingkungan cukup
berkaitan dengan munculnya prasangka. Orang yang berinteligensi tinggi, lebih
sukar berprasangka, mengapa ? karena orang-orang macam ini berikap dan bersifat
kritis. Prasangka bersumber dari suatu sikap. Diskriminasi menunjukkan pada
suatu tindakan. Dalam pergaulan sehari-hari sikap prasangka dan diskriminasi
seolah-olah menyatu, tak dapat dipisahkan. Seseorang yang mempunyai prasangka
rasial, biasanya bertindak diskriminasi terhadap ras yang diprasangkainya.
Walaupun begitu, biasa saja seseorang bertindak diskriminatif tanpa latar belakang
prasangka. Demikian juga sebaliknya seseorang yang berprasangka dapat saja
bertindak tidak diskriminatif.
- Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi :
- Berlatar belakang sejarah .
- Dilatar-belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional .
- Bersumber dari factor kepribadian .
- Berlatang belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama.
- Usaha-usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminai :
- Perbaikan kondisi sosial ekonomi .
- Perluasan kesempatan belajar.
- Sikap terbuka dan sikap lapang.
·
Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan
norma-norma kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak
dan diepergunakan sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan
kebudayaan lain. Etnosentrisme
merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai
kelompok lain dengan tolak ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku
berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes.
Ø
Pertentangan-Pertentangan
Sosial / Ketegangan Dalam Masyarakat
v
Konflik (pertentangan) mengandung
suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang
dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dasar
konflik berbeda-beda. Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan cirri-ciri dari
situasi konflik yaitu :
o
Terdapatnya dua atau lebih unit-unit
atau baigan-bagian yang terlibat di dalam konflik.
o
Unti-unit tersebut mempunyai
perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan,
masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan.
o
Terdapatnya interaksi di antara
bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
v
Konflik merupakan suatu tingkah laku
yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya,
misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang
paling kecil yaitu individu, sampai kepada lingkungan yang luas yaitu
masyarakat :
o Pada taraf di dalam diri seseorang,
konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi-emosi
dan dorongan yang antagonistic didalam diri seseorang
o
Pada taraf kelompok, konflik
ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari
perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan,
nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota
kelompok, serta minat mereka.
o
Para taraf masyarakat, konflik juga
bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan
nilai-nilai norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda.Perbedan-perbedaan
dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan
pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan
tertentu dengan yang aa dalam kebudayaan-kebudayaan lain.
Ø
Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :
o
Elimination;
yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan
dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok
kami sendiri.
o
Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar
dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya.
o
Mjority Rule
artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan
keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
o
Minority Consent;
artinya kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak
merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan
bersama.
- Compromise; artinya kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
- Integration; artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
v
Integrasi
Sosial Integrasi berasal dari bahasa
inggris "integration"
yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai
sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam
kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang
memilki keserasian fungsi.
Definisi
lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik
beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat,
namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
v
Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
- Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
- Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan,
disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau
kemasyarakatan. Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar
meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun
konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut
pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa
terintegrasi di atas dua landasan berikut :
- Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
- Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut
konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena
adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok. Integrasi sosial akan
terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang
batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial.
Ø
Bentuk Integrasi Sosial :
- Asimilasi, yaitu pembauran Kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.
- Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
Ø
Faktor-Faktor Pendorong :
- Faktor Infernal :
- Kesadaran diri sebagai makhluk sosial
- Tuntutan kebutuhan
- Jiwa dan semangat gotong royong
- Faktor External :
- Tuntutan perkembangan zaman
- Persamaan kebudayaan
- Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
- Persaman visi, misi, dan tujuan
- Sikap toleransi
- Adanya kosensus nilai
- Adanya tantangan dari luar
Ø
Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial :
- Untuk meningkatkan Integrasi Sosial, Maka pada diri masing-masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
- Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.
Ø
Integrasi
Nasional
Integrasi nasional
adalah kerjasama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu,
keluarga, lembaga-lembaga masyarakat dan masyarakat secara keseluruhan.
Integrasi
nasional akan lahir jika integrasi sosial dalam masyarakat berjalan dengan
baik. Kesempurnaan dalam integrasi sosial sebuah masyarakat akan membentuk
kekuatan suatu bangsa. Perbedaan pendapat, keyakinan, suku, ras dan budaya
dapat diatas dengan tingginya solidaritas dan tenggang rasa antar masyarakat.
Sudah barang tentu integrasi nasional akan terbentuk dengan sendirinya.
Pendapat:
Setiap Individu
berhak untuk memperoleh harga diri masing-masing tanpa adanya paksaan dari
orang lain. Lingkungan sebagai salah satu faktor yang sangt mempengaruhi
pembentukan harga diri seseorang. Jika lingkungan di sekitarnya baik maka orang
tersebut juga akan mempunyai perilaku yang baik pula namun sebaliknya bila
lingkungannya kurang bagus maka akan menghasilkan seseorang yang berperilaku kurang
baik pula.
Penulisan
makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangatlah
diharapkan.
Terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu apabila ada penambahan dan pengurangan
saya mohon maaf.
http://dwikyreza.wordpress.com/2010/11/12/pertentangan-pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/ dan sumber-sumber lainnya ,terimakasih kepada
pihak yang bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar